Kosong Dalam Ramai

Ah, setelah jengah dengan bisikan bisikan yang minta diceritakan, kuputuskan membuat blog dan menuliskan semuanya disini. Masih amatir, tentu saja. Dan saya bukanlah penulis, tapi hanya menulis.
Emeely Esha, atau Mel, sebut begitu saja. Mungkin lebih dikenal sebagai seorang gadis yang sering sendirian, atau jika tidak sendirian (jarang sekali) dengan salah satu dari sahabatnya yang hanya lima.
Bukan maksud tidak mau bersosialisasi, tapi sulit. Atau mungkin susah diajak berkomunikasi, entahlah. Karena, ah, bagaimana ya... Oh oke, begini.
Dulu, saya seringkali mengikuti kegiatan yang melibatkan banyak orang atau dengan sengaja pergi ke tempat ramai, karena kesepian. Waktu itu saya berpikir dengan berada di tengah hiruk pikuk bahagia saya bisa merasa hangat, ternyata saya salah. Bahkan saya merasa semakin sepi dan kosong, entahlah; Mungkin karena manusia lain berbincang, berbahagia dan tertawa, sementara saya? Kosong, sepi, diam, mengamati.
Terkadang ya, ada satu atau dua yang menyapa dan mencoba merengkuh. Ah entah karena keahilan saya dalam berkomunikasi yang, ya begitu lah, mereka pun lama lama bosan dan pergi tanpa jejak.
Sejak saat itu, sudah, tiada lagi acara memaksakan diri yang berujung dengan perasaan yang semakin terluka. Dan saya pun mencoba untuk menikmati kesendirian, karena mungkin untuk saat ini baiknya seperti ini.
Tentu ada saat saat dimana saya menginginkan mempunyai seorang teman baru yang bisa membahagiakan tanpa pergi begitu saja, tetapi sekali lagi saya takkan memaksakan, karena saya percaya segala sesuatu pasti memiliki siklus.
Saya bahagia dengan kesendirian dan takkan memaksa lagi karena untuk apa berpura nyaman dalam ramai yang membuat saya merasa kosong?
 
Meski saya mencintai kesendirian, saya takkan menolak siapapun yang mencoba menawarkan pelangi dalam kelamnya langit yang saya milikki.
Terimakasih sudah membaca.
Salam sayang,
Esha.

Komentar